Review Film Ala-Ala : Hospital Playlist (2020)

11.51


Drama yang gue ilkutin dari sebelum muncul dan gue tonton adalah drama-dramanya Shin-Lee. Jatuh cinta dengan reply 88 dan reply 94, akhirnya membuat gue yakin kalau karya dari duo ini bener-bener cocok sama gue. Secara cerita dan secara detail-detail kecilnya sangat-sangat keren, itulah yang membuat gue suka.

Yang terbaru adalah Hospital Playlist. Latar waktunya berada di masa sekarang. Tahun 2020. Garis besar drama ini adalah tentang persahabatan lima orang dokter yang berteman dan main di satu band yang sama sejak tahun 99. Masih ada unsur masa lalunya tapi lebih terfokus pada kehidupan mereka di masa kini.

Sebetulnya kalau dibandingkan reply, secara detail series reply lebih baik. Tapi, nggak tau kenapa gue lebih suka hospital playlist. Beberapa teman bilang kalau reply 88 masih juaranya. Namun di hati gue saat ini, hospital playlist adalah drama korea favorit gue sepanjang masa. Memang kalau dipikir-pikir drama ini nggak untuk semua orang. Kalau mau dibilang lambat, drama ini alurnya lambat banget. Di awal memang agak sedikit membosankan plus agak membingungkan. Tapi semakin kita nonton semakin juga kita dibikin jatuh cinta sama semuanya. Di drama ini nggak ada tokoh utama. Semuanya penting. Bener-bener seperti kehidupan aja. Semua orang punya masalah dan punya kesulitannya sendiri-sendiri serta diselesaikan sendiri-sendiri. Masalahnya pun bukan masalah spektakuler yang gimana-gimana, krisis-krisis di drama nggak jauh-jauh sama kita. Natural. 

Salah satu alasan kenapa drama ini natural banget gue rasa salah satunya karena aktor dan aktris nya betul-betul bagus. Ketika gugup bibir nyampe geter beneran. Keren nggak tuh.  Tapi hal tersebut juga tidak bisa terjadi kalau naskahnya jelak. Di sini semua karakter konsisten sama kepribadiannya jadi kita bener-bener melihat karakter sebagai manusia normal. Nggak sempurna, dan punya kekurangan masing-masing. Nah para aktor yang jadi 5 sekawan ini juga diceritakan aktif nge-band, dan mereka bener-bener main semua instrumennya sendiri, latihan instrumennya juga selama sebelum produksi dan selama produksi drama. Jadi kalau ada adegan mereka nge-band,  itu asli mereka yang main. Se-totalitas itu. 


Meskipun ini drama jatohnya adalah drama kedokteran, di sini adegan-adegan tindakan operasi atau ketika lagi diagosa nggak ada scoring super lebay atau unsur lain yang bikin jadi kerasa intens berlebihan seperti drama kedokteran lain yang sudah gue tonton. Di sini semuanya natural, bahkan ketika ada pasien yang sulit diselamatlkan nggak ada kesan dramatis. Menurut gue.
Sakingf naturalnya, banyak banget adegan bersama pasien yang bikin ketawa dan nangis . Banyaknya sih nangis tapi. Gue sangat relate pada beberapa adegan. Seperti adegan Kakek-Kakek yang mengeluh ke dokter kenapa setelah transplantasi hati dia ngerasa lebih sakit. Sama bangte, bude gue juga gitu setelah operasi dia banyak keluhan nggak jelas yang jelas-jelas emang bukan karena efek operasi. Adegan pertemanan para dokternya yang konyol juga sangat menghibur sekaligus bikin kangen sama temen-temen. Pokoknya di drama ini gue menangis dan tertawa dalam jeda beberapa menit.


Selain itu, banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan drama ini. Beda dari reply yang fokus masalahnya adalah percintaan tebak-tebakan calon suami, kalau di hospital playlist permasalahannya bisa datang dari mana saja. Keluarga, cita-cita, pekerjaan, masalah finansial, dan pertemanan juga . Percintaannya juga ada, meskipun agak sedikit beda dari reply karena semua dokter di sini usianya udah 40 tahun tentu beda sama percintaan umur 20 tahun.

Menonton Hospital Playlist di tengah karantina ini rasanya hati lebih tenang. Tepat banget untuk ditonton sama orang-orang yang ingin dapet hiburan dan dapet makna tanpa harus ngerasain gejolak emosi berlebihan. Drama ini dekat dengan kehidupan kita, tidak seperti drama lain yang seakan-akan cinta adalah segalanya, hospital playlist bikin kita lebih rasional.  Nggak semua cinta harus diperjuangin, banyak yang juga harus kita pikirin sebelum bertindak impulsif untuk memperjuangkan percintaan seperti drama lain pada umumnya.

Kalau belum nonton, boleh banget nyoba nonton hospital playlist. Kalau bosen? Yaudah tinggalin aja. Nggak apa-apa kok. Tapi kalau gue pribadi suka banget sama drama ini secara keseluruhan.

Semoga bisa ter-racun-i untuk nonton hospital playlist juga

Selamat menonton

Rinda~

You Might Also Like

0 komentar

Skilled-daydreamer