Per-Buku-an : Buku-Buku yang Dibaca Periode Juli-Agustus

13.35


Assalamualaikum, salam sejahtera.

Seperti yang kemarin sudah pernah dilakukan, gue akan membahas secara singkat buku-buku yang gue baca akhir-akhir ini.

Namanya manusia, Cuma bisa berencana. Begitupun gue. Udah punya rencana sendiri akan baca apa, jadinya ya.... gagal total hahaha. Di sesi membaca ke-2 ini gue berniat menamatkan novel-novel dari Tere Liye, bukunya Mbak Kalis yang judulnya Muslimah yang Diperdebatkan dan Filosofi Teras. Cuma Muslimah yang Diperdebatkan doang yang tamat. Sisanya .... ga ada yang selesai.

Tapi, meskipun yang diniatin nggak selesai, gue malah baca buku lain dan lebih banyak dari targer. Maka, di bawah ini adalah buku-buku yang selesai gue baca pada periode ke dua ini, kebetulan semuanya berbahasa Indonesia. Semoga membantu dan bisa menambah ide bacaan buat temen-temen yang keabisan ide mau baca apa. 




Muslimah yang Diperdebatkan

Penulis   : Kalis Mardiasih

Penerbit : Buku Mojok

Tahun     : 2019

Tebal      : 202 halaman

Ini adalah buku nonfiksi yang bersisi kumpulan artikel yang membahas tentang peran perempaun serta berbagai hal yang menyangkut perempuan dalam kehidupan beragama kita sehari-hari. Sebagai perempuan yang pake kerudung kalau inget, gue merasa adem baca buku ini. Dalam buku ini banyak dibahas tentang betapa perempuan sering kali dijadikan sumber fitnah sehingga tindakan perempuan selalu dibatasi. Setelah membaca buku ini, merasa lebih aman. Kemudian merasa kalau perempuan dan laki-laki itu setara dihadapan Tuhan, tapi manusia yang selalu membatasi ini dan itu. Merasa juga kalau kasih sayang Allah SWT itu ada, meskipun mungkin amal gue nggak ada seujung kuku. Cocok untuk yang suka dengan bacaan yang bikin hati lebih tenang. Khusunya untuk perempuan.



Laut Bercerita

Penulis : Leila S Chudori

Penerbit : KPG

Tahun: 2017 

Tebal: 389 halaman

Akhirnya menemukan novel yang oke dan pas seleraku. Kisah tentang Laut, seorang mahasiswa dan aktivis yang banyak terlibat dalam beberapa ‘permasalahan’ antara pemerintah dan warga. Termasuk masalah konflik agraria juga. Di buku ini diceritakan apa saja kegiatan aktivis sampai-sampai tentara turun tangan nangkepin mahasiswa. Kita jadi tau kalau mereka bener-bener terancam banget tiap bikin aksi. Seru untuk diikutin juga ceritanya karena gue berasa mahasiswa lagi pas baca buku ini. Selain dibahas soal cerita-cerita seru masa muda dan cerita seru aksi heroik, di buku ini diceritakan juga bagaimana mereka disiksa selama ditangkap. Pokoknya....

Recomended





Animal Farm

Penulis : George Orwell

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun: fist published August 1945. 

Halaman: 109 (versi Indonesia)

Kalau bisa dibilang satir, menurut gue buku ini isinya satir ya. Tentang binatang-binatang di peternakan yang udah muak diperalat sama manusia. Akhirnya mereka mengusahakan gerakan agar bisa merdeka dari manusia. Binatang-binatang ini punya idelisme, punya visi misi, dan ada juga yang punya .... kepentingan pribadi. Peternakan ini, nggak jauh beda juga sama negara kita. Mungkin bukan Cuma kita, karena ini novel terjemahan.

Bagus banget sih. Ini betul-betul sindiran keras untuk para pemerintah dan politikus yang kadang kelakuannya seperi babi-babi di buku ini. Btw ini babi secara harfiah ya, di sini babi nya bisa ngomong.  Bukan gue ngatain babi.

Gue rekomendasikan buat temen-temen yang ingin baca sesuatu yang beda dan seru.

 



Hijrah Jangan Jauh-Jauh Nanti Nyasar

Penulis : Kalis Mardiasih

Penerbit : Buku Mojok

Tahun: 2019

Tebal : 208 halaman 

Masih dari penulis yang juga nulis Muslimah yang diperdebatkan. Isinya kurang lebih sama, cuman di buku ini pembahasannya lebih luas. Nggak Cuma bahas soal perempuan dalam sudut pandang agama, di buku ini dibahas fenomena-fenomena tentang kehidupan beragama yang beberapa mungkin kita tau dari portal berita atau kita alami sendiri. Beberapa kali berkaca-kaca karena baper pas baca. Jadi merindukan agama yang lebih teduh dan lebih sederhana nggak banyak syarat kaya sekarang. Pokoknya baca buku-bukunya Mbak Kalis bikin gue yang banyak dosa ini juga jadi tersentuh dan lebih mencintai Tuhan aja.



The ABC Murders  

Penulis : Agatha Christie  

Penerbit : Gramedia  

Tahun: first published 1936 

Tebal : 334
 

Beli buku ini karena diskon gede banget akhir juli kemaren. Kalap sampe akhirnya beli 6 buku. Baru pertama kali baca bukunya Agatha Christie. Ternyata gak jaug beda sama Sherlock dan Watson. Meskipun  gitu, si Hercule Poirot ini lebih ‘manusia’ dibandingkan sama Sherlock. Seru sih lumayan untuk yang bosen baca novel picisan.

Kalau di buku ini, ceritanya tentang pembunuhan yang inisial korban dan lokasinya ngururt jadi pola A B C. Ya gitu deh pokoknya.


Himne Bunga-Bunga di Ladang

Penulis : Clara Ng

Penerbit : Gramedia  

Tahun: 2017

Tebal : 154 halaman 
 

 Beli ini karena sampulnya bagus. Haha. Terus penasaran aja karena reviewnya di goodreads lumayan oke. Lagi diskon juga di gramedia sale. Harganya Cuma sekitar 25 ribuan.

Dari yang sudah-sudah, sepertinya emang kalau kumpulan cerpen isinya selalu unik dan nggak biasa. Termasuk bukuu ini juga. Boleh dibilang dark sekaligus sangat berbeda. Penulisnya hebat karena latarnya bisa dimana aja, dan tokoh-tokohnya bisa siapa aja termasuk yang bukan manusia. Cocok buat yang ngga tau mau baca apa tapi pengen baca. 



Happy Little Soul (Edisi Baru)

Penulis : Retno Hening

Penerbit : Gagas Media

Tahun: 2020

Tebal : 202 halaman (edisi lama)
 

Sudah lama banget ingin baca buku ini tapi stocknya selalu nggak ada. Pas ada kabar kalau akan cetak ulang dengan tambahan bab baru, akhirnya ikutan PO di gramedia.com. pas hari-H bukunya launching, tanggal 25 Agustus langsung dikirim dan tanggal 26 Austus udah bisa dibaca.

Untuk gue yang tau Kirana dari jaman dia ngomong kepala sebagai patala, membaca buku ini bikin makin kagum sama Ibuk Retno. Di buku ini, Bu Retno menjelaskan bagaimana beliau membesarkan Kirana sampai Kirana jadi anak yang empatinya tinggi dan cerdas. Kita dikasih tau Ibuk Retno biasanya main apa saja sama Kirana serta berbagai rintangan tantangan Ibuk Retno dalam membesarkan Kirana. Meskipun Kirana pinter banget dan Ibuk Retno tentu hebat banget, di buku ini Ibuk Retno selalu merendah dan selalu bilang kalau dirinya tidak sempurna, masih nggak sabaran dan suka marah-marah. Bener-bener seperti dapat petuah dari Kakak dan terasa memberi pencerahan tanpa merasa digurui. Suka sekali pokoknya.

Semoga gue bisa jadi kaya Ibuk dan punya anak seperti Kirana dan Adek Rumaisa.



Orang-Orang Proyek

Penulis : Ahmad Tohari

Penerbit : Gramedia  

Tahun: 2002

Tebal : 224 halaman
 

Ini novel lagi. Awalnya baca di iPusnas tapi kebetulan temenku ngejual preloved buku fisiknya. Ceritanya menarik. Tentang Kabul, seorang insinyur yang sedang memimpin proyek pembangunan jembatan di suatu desa. Kabul ingin pembangunan jembatannya sempurna, tapi dengan latar orde baru, niat Kabul susah sekali tercapai. Dana pembangunan sudah terpotong entah berapa, dan pembangunan harus dikebut karena petinggi Partai GLM ingin meresmikan jempatan bersamaan dengan HUT GLM.

Bagus meskipun nggak begitu detail, tapi cukup bisa bikin kita sadar betapa susahnya jadi idealis dan jadi orang yang bersih saat orde baru. Bikin jengkel juga bacanya karena yang jadi korban selalu masyarakat. Jujur masih ingin baca kelanjutannya meskipun mungkin kelanjutannya nggak ada. Kesel banget karena jembatannya akhirnya rusak akibat bahan baku yang jelek dan pembangunan yang dikebut.

Jadi segitu deh buku yang gue baca di periode ke dua ini. Setelah ini memasuki periode ke-tiga tapi masih bingung mau baca buku apa dulu. -_-.

Semoga membantu dan semoga menarik.

Sampai jumpa di lain waktu, bye-bye

 

Rinda~ 


 

You Might Also Like

0 komentar

Skilled-daydreamer